The 5th Open Innovation (OI) Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) adalah sebuah ajang kompetisi inovasi interdisiplin yang bertujuan untuk pengembangan produk riset maupun peningkatan pelayanan kesehatan. Di penyelenggaraanya yang kelima, Open Innovation mengangkat tema “Riset dan Inovasi Kedokteran Berbasis Suplai, Kebutuhan dan Kapabilitas Teknologi.” dengan sub tema 1). Telehealth: tele-diagnostic, tele-consultation, mental health; 2) The Application of Artificial Intelligence in Clinical Practice to Improve better patient care; 3) The Importance of Big Data: Pivotal aspects in fighting the pandemics; 4) National Resilience of Medical Devices : oxygen concentrator, High -Flow Nasal Cannula (HFNC), ventilator, MRI, CT Scan, endoscopy dan aksesoris. Acara ini dilakukan secara daring penuh (full online) untuk mencegah penularan COVID-19.

Open Innovation diselenggarakan dalam rangkaian acara yang cukup panjang, yaitu Pre-Event 20 September-15 Oktober 2021 dan Main Event 16-17 Oktober 2021. Total 54 tim yang terdiri dari 3-5 orang terdaftar di acara dan mengikuti kegiatan Pre-event – dengan total 226 peserta dengan latar belakang mahasiswa, akademisi, maupun praktisi dari bidang keahlian yang berbeda (kesehatan, teknologi, dan bisnis). Selama acara pre-event, peserta belajar membuat proposal dan presentasi pitching yang baik dari beberapa video dan material yang diakses di Learning Management System (LMS) IMERI yaitu platform Online Course IMERI (OCI). Para peserta juga dibekali dengan pelatihan selama 2 hari pada 23 – 24 September 2021 melalui platform Zoom dengan materi, yaitu 1) Pengenalan, Penggolongan dan Klasifikasi Alat Kesehatan dan in Vitro Diganostic (IVD); 2) Persyaratan Pendaftaran Alat Kesehatan (Alkes); 3) Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) dll. Kegiatan ini merupakan kerja sama IMEGA (IMERI dan Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (GAKESLAB) Indonesia)

Selanjutnya panitia melakukan seleksi 20 proposal inovasi terbaik untuk dapat melanjutkan ke acara main event pada 16-17 Oktober 2021. Main event 5th Open Innovation didahului oleh sambutan Direktur IMERI, Prof. dr. Badriul Hegar, SpA(K), Ph.D, dan dibuka oleh Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, FINASIM. Seluruh peserta mengikuti main event kegiatan yang terdiri dari sesi diskusi panel dan sesi seminar. Acara dilanjutkan dengan sesi mentoring dengan fasilitator untuk pemantapan formulasi inovasi mereka untuk presentasi final. Tidak kurang dari 18 orang orang fasilitator ahli di bidang kesehatan, teknologi, dan bisnis terlibat dalam acara mentoring ini.

Pada hari kedua Main Event, 20 tim finalis diberikan kesempatan untuk pitching presentation dan tanya jawab selama 10 menit dalam dua sesi di hadapan 3 orang juri pada masing-masing sesi yang berasal dari bidang kesehatan, teknologi dan bisnis untuk menentukan tiga pemenang terbaik. Dari acara final tersebut, dewan juri memutuskan para pemenang dengan inovasi terbaik, yaitu:

  • Juara 1 : Aplikasi Pradini (Pemantauan pertumbuhan dan skiring morbiditas bayi prematur oleh orang tua dan tenaga kesehatan berbasi aplikasi smartphone) berasal dari Inovator RSUPN Cipto Mangunkusumo.
  • Juara 2 : SIAP – PULIH (Suicidal Ideation Assessment and Prevention) berasal dari Inovator FKUI RSCM.
  • Juara 3 : NIRGOMO (Non-Invasive Glucose Monitoring) berasal dari Inovator LPIK ITB.
  • Juara Favorit 1 : The SMART TEENS Project (Social Mastery and Resilience Training Against Tobacco and E-Cigarette using E-Learning and Social Media), hasil karya inovator FKUI.
  • Juara Favorit 2 : LOMO Connecting Healthcare, hasil karya inovator ITB.
  • Juara Favorit 3 : Improved Understanding of The Anatomy of The Human Body During A Pandemic, hasil karya inovator FKUI RSCM

Ketua 5th Open Innovation, yang juga merupakan Anggota Klaster Medical Technology IMERI, dr. Eric Daniel Tenda, DIC, PhD, SpPD, FINASIM mengharapkan dengan diadakannya acara ini secara kontinu dapat menjawab tantangan inovasi bidang kesehatan yang semakin meningkat terutama di masa pandemi, serta berupaya menyediakan alternatif solusi dari masalah kesehatan melalui penelitian dan inovasi berbasis supply dan demand dengan tentunya mengedepankan ketahanan nasional teknologi kesehatan Indonesia.