Populasi dunia dan Indonesia akan didominasi oleh usia lanjut (usia 60 tahun ke atas). Pada tahun 2045, Bappenas memperkirakan populasi lanjut usia di Indonesia akan mencapai sekitar 25%. Bertambahnya penduduk usia lanjut perlu didukung juga dengan kesehatan yang paripurna. Oleh karena itu, konsep healthy aging menjadi penting. Penuaan merupakan proses yang kompleks sehingga diperlukan pemahaman yang menyeluruh untuk mencari upaya meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup populasi lansia.
Peneliti IMERI FKUI menyambut tantangan ini dan konsisten melakukan penelitian penuaan sesuai dengan fokus riset FKUI dan Universitas Indonesia. Selain penelitian, IMERI FKUI juga melakukan edukasi berupa kursus daring bagi tenaga Kesehatan. Tahun lalu, IMERI FKUI meluncurkan modul healthy aging pertama dengan judul Healthy Aging Module as a Prevention Strategy for Non-communicable Diseases in Elderly Population.
Tahun ini juga telah diluncurkan modul healthy aging kedua bertemakan Physical activity to maintain mobility. Pada HUT ke-5 IMERI FKUI tahun ini, peluncuran Buku Penuaan dan Intervensi Penuaan IMERI FKUI akan semakin melengkapi upaya edukasi healthy aging agar dapat menjangkau lebih banyak kalangan. Buku disusun secara komprehensif dengan melibatkan berbagai penulis yang kompeten dari berbagai disiplin ilmu.
Direktur IMERI FKUI, Prof. dr. Badriul Hegar, PhD, SpA(K) mengatakan bahwa salah satu fokus riset IMERI adalah growing up healthy. Oleh karena itu, IMERI ingin berkontribusi agar usia lanjut tetap sehat. Para peneliti di IMERI, di luar IMERI, dan industri melihat ini sebagai tantangan serta mulai membuat satu buku yang berisi kajian hasil-hasil penelitian penuaan khususnya penyakit degeneratif. Buku Penuaan dan Intervensi Penuaan ini merupakan bentuk kolaborasi IMERI FKUI dengan industri yang diharapkan dapat bermanfaat tidak hanya bagi lansia tapi juga bagi kaum muda untuk mempersiapkan masa tua yang sehat.
Kolaborasi industri yang turut menulis buku ini melibatkan Kalbe Nutritionals. President Director Kalbe Nutritional, Rivanda Idiyanto, mengatakan kolaborasi edukasi dengan IMERI FKUI selama ini telah terjalin dengan baik. Peneliti Kalbe Nutritionals turut ambil bagian dalam buku penuaan dan intervensi penuaan ini mengenai pengembangan produk. Kolaborasi Kalbe Nutritionals dan IMERI FKUI diharapkan terus berlanjut dalam bidang edukasi dan penelitian.
Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaa FKUI, Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH, mengatakan bahwa buku Penuaan dan Intervensi Penuaan ini dapat menjadi pembelajaran berharga serta dapat merangsang riset dan inovasi penuaan selanjutnya.
Ketua tim editor buku, Dr. dr. Adisti Dwijayanti, MBiomed selanjutnya menjelaskan isi buku yang meliputi dua bagian yaitu penuaan dan intervensi penuaan. Bagian penuaan terdiri dari 17 bab dan intervensi penuaan terdiri dari 16 bab. Sebanyak 72 penulis terlibat dalam pembuatan buku ini, meliputi guru besar, dosen, peneliti, dan juga mahasiswa baik dari institusi FKUI maupun dari institusi akademik lainnya serta dari kalangan industri.
Penulis berasal dari 11 klaster dan core facilities IMERI FKUI, 17 departemen di lingkungan FKUI, RSCM, dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, unit riset centre of hypoxia and stress oxidative studies, unit pelayanan sel punca dan radiasi RSCM, serta dari institusi lain di luar FKUI antara lain Kalbe Nutritionals, Program Studi Anti-Aging Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dan Center of Study of Anti-Aging Medicine (INCAAM).
Sebagai perwakilan penulis, dr. Agian Jeffilano Barinda, PhD dan dr. Iwan S. Handoko membawakan sekilas isi bab yang ditulisnya. Dr. Again Jeffilano Barinda, PhD, anggota klaster Metabolic, Cardiovascular, dan Ageing (MVA) IMERI FKUI, menjelaskan proses penuaan pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif. Sel pembuluh darah (sel endotel) terdapat di berbagai organ seperti otak, jantung, ginjal, adiposa, dan tulang. Penuaan sel endotel secara spontan dapat memicu resistensi insulin dan aterosklerosis. Selain itu, penuaan sel endotel mengeluarkan zat-zat yang dapat memicu radang (inflamasi).
Zat-zat tersebut dapat mempengaruhi sel-sel yang masih sehat sehingga menyebabkan penyakit degeneratif. Dr. Iwan S Handoko, salah satu penulis buku yang merupakan peneliti Kalbe Nutritionals Research Center, membawakan topik pemanfaatan hasil penelitian kesehatan dalam pengembangan produk makanan bergizi untuk lansia. Membawa hasil penelitian kesehatan menjadi produk tidak mudah, harus yakin bahwa produk diminati masyarakat (konsumen). Selain itu, aspek teknologi untuk membuat dan bisnis juga perlu dipertimbangkan. Hal penting lainnya dalam pengembang produk adalah manfaat, harga, dan rasa.
Produk yang dibuat mesti jelas manfaatnya, harga terjangkau, rasanya enak, dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Khusus lansia, produk nutrisi juga perlu memperhatikan kondisi khusus lansia, antara lain kemampuan mengunyah dan menelan yang berkurang, kepekaan rasa dan aroma yang berkurang, kekuatan otot berkurang, dan kemampuan visual berkurang. Seluruh hal tersebut diperlukan agar produk mendapat nilai lebih dari aspek keamanan, preferensi, dan psikologis lansia.
Buku ini merupakan buku referensi yang dapat dipelajari oleh semua kalangan. Buku ini juga diharapkan akan menambah pengetahuan bagi banyak kalangan khususnya tenaga kesehatan dan peneliti serta memicu penelitian penuaan lebih lanjut. Seiring dengan terus dilakukannya penelitian penuaan di IMERI FKUI, adanya lab baru khusus penuaan yaitu lab gerontologi di FKUI serta pembentukan klaster baru IMERI FKUI, diharapkan buku tentang penuaan ini terus berlanjut dan semakin dilengkapi dengan hasil penelitian terkini.